Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, aliran Sungai Cikapundung yang melintasi wilayah ini memiliki bentuk yang menyerupai leher angsa. Selain itu, pada zaman dahulu, ujung perahu yang digunakan oleh masyarakat untuk beraktivitas di sungai juga dikatakan berbentuk menyerupai kepala angsa. Dari sinilah nama Bojongsoang dikenal.
Keterangan mengenai asal-usul nama Bojongsoang yang dikaitkan dengan bentuk aliran Sungai Cikapundung dan ujung perahu tersebut masih bersifat cerita rakyat atau legenda yang berkembang di masyarakat. Hingga saat ini, belum ditemukan bukti sejarah tertulis atau kajian akademis yang secara resmi membenarkan asal-usul nama tersebut. Dalam Beberapa Kutipan Sejarah Menyatakan Bahwa Nama Bojongsoang Sering Dikaitakan Dengan Tempal Lahir Pahlawan Nasional Raden Otto Iskandar di Nata.
Namun, dalam banyak kasus, nama suatu wilayah sering kali berasal dari kearifan lokal atau ciri geografis khas di daerah tersebut. Oleh karena itu, kisah ini tetap menjadi bagian dari identitas dan sejarah lisan yang diwariskan oleh masyarakat setempat. Secara bahasa sunda, Bojong berarti daratan yang menjorok ke air atau tepi sungai, sedangkan Soang berarti angsa.
Desa Bojongsoang awalnya merupakan sebuah kampung pemukiman penduduk. Seiring waktu, kampung ini berkembang dan pada tahun 1949, secara resmi ditetapkan sebagai desa yang berada di bawah Kecamatan Buahbatu, Kewadanaan Ujungberung, Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Pada tahun 1978, Desa Bojongsoang mengalami pemekaran menjadi dua desa, yaitu:
- Desa Bojongsoang
- Desa Bojongsari
Pemekaran Kembali Berdasarkan Peraturan Pemerintah Tahun 1987
Pada tahun 1987, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Pengembangan Wilayah Kota Bandung, Desa Bojongsoang kembali mengalami perubahan administratif. Desa ini ditetapkan sebagai bagian dari Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yang sebelumnya masih berada dalam Kecamatan Buahbatu.
Sejak saat itu, Desa Bojongsoang terus berkembang, baik dari segi infrastruktur, ekonomi, maupun kependudukan. Letaknya yang strategis, dekat dengan Kota Bandung, menjadikan desa ini salah satu daerah dengan pertumbuhan yang pesat di Kabupaten Bandung.
Daftar Kepala Desa Bojongsoang
Berikut adalah daftar Kepala Desa Bojongsoang dari masa ke masa:
- Ihun Solihin (1961 – 1969)
- Memed Toharudin (1969 – 1983)
- H. Ridwan Sobari (1983 – 1993)
- Uho Saputra (1993 – 2002)
- Misar (2002 – 2007)
- Rohayati, S.Pd (2007 – 2013)
- Acep Syahrul Mulyaman, ST (2013 – 2027)
Sementara itu, nama-nama kepala desa sebelum tahun 1961, seperti Awang Rugandi Warta Dimaja dan Ujat Prawira Saputra, belum memiliki catatan periode kepemimpinan yang pasti.